Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Akrostik Aksara (Bagian Terakhir)

O /out/ Out of 6.972.848.504 people in this world It’s a miracle I can meet you. Out of  262 million  people in our country We can live at the same district. Out of  billion smiles And yours is my favorite Out of thousand people I knew, I love you. And that’s probably not coincidental, but a part of God’s plan. Oktober, 2017 P /petang/ Petang, dan sesuatu yang hilang. Awan itu kian meneduh. Dingin. kemudian menjadi hujan, menyalami langit. Menatapnya sesaat, lantas jatuh ke darat. Perpisahan yang singkat. Tetes perih itu menggenang sejenak di jalanan, menatap bumantara yang tinggi. Hamparan udara pembatas imajinasi. Ia sadar, tempatnya di sana. Angkasa terlalu tinggi. Kemudian tetes sedih itu diam untuk beberapa lama. Mencoba menyebuhkan luka. Lalu ia memutuskan jatuh cinta kepada hal yang biasa saja. 2016. Q /quotes/  Quotes for December : In rainy weather It getting colder All the laughter It’s over I wonder Search for the answer

Akrostik Aksara (Bagian II)

H /hai/ Hai, kepada perempuan yang suka duduk sendirian menatap jendela, apa kabar ? Apakah titik hujan di kaca jendela itu, masih sering sampai ke matamu ? Kuharap tidak. Halo, perempuan yang gemar berdiri di balkon, menikmati angin yang menyapu wajah. Apakah desir angin itu masih sesekali menerbangkan ceriamu ? Kuharap tidak. Sudah, usap air matamu. Sudah, akhiri lamunanmu. Meratapi lukamu berlarut larut tak akan membuatnya surut. Sudah, saatnya mengambil langkah. Beginilah hidup, nona. Beberapa hal terjadi bukan sekadar membuatmu bermanja akan bahagia dan manisnya kehidupan, namun mengajarimu juga bertahan di tengah kepahitan, menjadi kuat dan sembuh dari luka. Ingatkah buku yang pernah kau baca ? Berjudul Edensor karya Andrea Hirata ? Jika kau lupa, ambil dan buka halaman dua ratus dua puluh tujuh. Disitu tertulis suatu pelajaran moral nomor empat belas tentang filosofi kebahagiaan, yaitu : tertawalah, seisi dunia akan tertawa bersammau ; jangan bersedih karena kau hanya berse

Akrostik Aksara (Bagian I)

A /awal/ Awal adalah bagian yang paling sulit. Keadaan dimana harus mengakhiri sesuatu dan memulai hal baru tentu tidak mudah. Terutama bila itu terpaksa,dan tidak terencana. Maka,mana yang lebih menyakitkan? Berakhir dengan sangat menyakitkan atau mengakhiri saat masih terasa indah? Namun,sanggupkah ? Bagi saya,walau keadaan nantinya akan sulit,walau bagaimanapun hal itu harus berakhir,jangan berhenti. Jangan menyerah di tengah jalan. Jangan mengakhiri. Seperti kata Dee dalam novel Filosofi Kopi. Bahwa berapapun punggungmu ingin berbalik,kau tahu lebih baik untuk terus berjalan. Terus berjalan. Kembali ke kata awal. Ketika harus bertemu hal hal baru yang berbeda dengan masa lalu. Sama seperti perihal mengakhiri,dalam mengawali,bagaimanapun sulitnya,teruslah berjalan. Tetaplah tatap ke depan. Karena,waktu akan membuatmu terbiasa,karena keberanian akan membawamu pada semoga semoga yang kau harapkan. Tetaplah melangkah. Beranilah memulai. Karena,selalu ada yang datang setelah ya

Tentang Luka

Gambar
              Tentang Luka Terluka adalah hal yang wajar bagi manusia. Saya pun pernah merasakannya. Dan hal yang paling penting dari sebuah luka adalah, ia akan mendewasakan kita. Terluka akan mengajari kita banyak hal. Terluka akan menuntun kita menjadi manusia yang lebih dewasa. Dari terluka, kita akan belajar bagaimana caranya berdamai dengan kenyataan. Bahwa manusia tidak diciptakan untuk membuatmu bahagia, mereka pun terkadang bisa membuatmu terluka. Memang bukankah itu kodrat kita sebagai makhluk yang tidak sempurna? Berdamai dengan kenyataan akan membuat perasaan menjadi tenang. Hidup tidak akan terus berjalan seperti apa yang kita inginkan, terkadang banyak batu sandungan yang menghadang. Terkadang banyak air mata yang tertahan. Termasuk juga luka yang datang. Berdamailah, bahwasannya hidup memang begitu. Dan percayalah, masalah justru akan mendewasakanmu. Berdamai dengan kenyataan berarti kita menerima dengan tulus dan ikhlas keadaan yang terjadi, tidak m

Putih Abu-Abu Tanpa Kamu

Gambar
Putih Abu-Abu Tanpa Kamu Satu tahun berlalu cepat, laksana sapuan ombak. Dan sejujurnya, saya masih enggan beranjak. Semua berakhir tanpa jejak. Waktu membuat kita semakin berjarak. Gerbang sekolah itu pernah jadi saksi dua orang siswa yang datang terlalu pagi, ketika gerbang masih terlalu enggan berpura pura terbuka pada semua siswa dengan besi kokohnya, ia masih tertutup rapat. Saya dan kamu diam di tempat. Saya suka suasana pagi, saya suka berangkat sekolah ketika suasana masih sepi, dinginnya angin menemani, dan merah mentari masih terlalu menepi. Dan saya sudah mengalami jutaan pagi, namun tak satupun dari mereka mampu membuat jantung saya berdegup cepat, seperti pagi itu, saat saya dan kamu, berangkat sekolah dalam satu waktu. Sekolah setelah kepergianmu, kadang saya masih menemukan bayanganmu di sela sela ruangan, penuh kenangan. Bayangan yang selalu saya suka, karena tidak seperti kamu, ia lebih mudah diraih. Karena tidak seperti perempuan perempuan itu, dia

Akses Yang Terlupakan; Realita Jalanan Banjarnegara

Gambar
Untuk yang ke-sekian kalinya saya kembali menemukan sebuah realita yang menyedihkan ketika saya pergi ke suatu tempat wisata di Banjarnegara. Akses jalan yang mengenaskan. Berulang kali kami harus turun,dan motor terpaksa dituntun. Bukan kesalahan jika orang orang mengatakan banyak jalanan di Banjarnegara seperti sungai yang surut airnya. Bisa dibayangkan seperti apa? Bukit Icika,Purwanegara,Banjarnegara Saya salut dibalik fenomena sungai surut itu masih banyak yang gencar memajukan potensi wisata daerahnya. Keindahan alam yang terbayarkan setelah berjam-jam berperang di jalanan. Saya pernah menanyakan mengenai masalah tersebut ketika acara Parlementaria DPRD, kebetulan saya datang mewakili sekolah saya bersama beberapa pengurus OSISMPK lainnya. Saya menanyakan mengenai banyaknya jalan rusak menuju tempat wisata,contoh saja Curug Pletuk di desa Pesangkalan yang aksesnya memprihatikan. Padahal pariwisata merupakan sarana efektif menunjang kesejahteraan daer