Akrostik Aksara (Bagian II)

H
/hai/
Hai, kepada perempuan yang suka duduk sendirian menatap jendela, apa kabar ? Apakah titik hujan di kaca jendela itu, masih sering sampai ke matamu ? Kuharap tidak. Halo, perempuan yang gemar berdiri di balkon, menikmati angin yang menyapu wajah. Apakah desir angin itu masih sesekali menerbangkan ceriamu ? Kuharap tidak. Sudah, usap air matamu. Sudah, akhiri lamunanmu. Meratapi lukamu berlarut larut tak akan membuatnya surut. Sudah, saatnya mengambil langkah. Beginilah hidup, nona. Beberapa hal terjadi bukan sekadar membuatmu bermanja akan bahagia dan manisnya kehidupan, namun mengajarimu juga bertahan di tengah kepahitan, menjadi kuat dan sembuh dari luka. Ingatkah buku yang pernah kau baca ? Berjudul Edensor karya Andrea Hirata ? Jika kau lupa, ambil dan buka halaman dua ratus dua puluh tujuh. Disitu tertulis suatu pelajaran moral nomor empat belas tentang filosofi kebahagiaan, yaitu : tertawalah, seisi dunia akan tertawa bersammau ; jangan bersedih karena kau hanya bersedih sendirian. Jadi, nona mari bangkit dari tangis, luka, hampa, dan mulailah tertawa bersama seisi dunia.


I
/Ibu/
Ibu, wanita hebat bagi tiap tiap manusia yang dilahirkannya ke dunia. Tanpa perlu aksara, tanpa perlu bicara. Beliau mendefinisikan cinta. Mengeja rasa rasa tak bernama. Dan dengan segala doa dan perjuangan, saya tahu bahwa beliau sungguh wujud nyata sebuah ketulusan.


J
/just/
Just one hello, and all of those memories I’ve forgotten would come back hitting me like tidal waves. All it takes just one eye contact, and all of these feelings I’ve concealed for months would resurface like it was just yesterday. Just one simple question when you pass by in the hallway, and for a moment, I forget that I have lost you. All it takes just a glance at you and her, the way you look at her, and I understand why you left me.

-written by someone who known as a.m.w, via phospenous. 


K
/kau/
Kau tahu siapa aku ? Perkenalkan. Aku payung, sayang di langit terik menggantung. Aku betelguse. Tapi di sana ada sirius. Aku puncak, tapi dia lebih suka debur ombak.
Aku adalah deretan aksara. Dia memilih layar kaca. Aku fajar, namun dia lebih sering menghabiskan pagi di kamar. Aku barisan ilalang, dikelilingi oleh pohon yang menjulang. Aku hanya samar bayangan di tengah keramaian.


L
/langkah/
Langkahmu di jalan meniti suatu impian tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Perjuangan dan setiap tetes keringat kelelahan akan jadi sebuah saksi pengorbanan. Kawan, kau pasti akan jatuh sebelum tiba di tempat berlabuh. Akan ada waktunya kau merasa rapuh, pelipismu penuh keluh. Segalanya terasa keruh. Dan kau merasa tujuanmu semakin jauh. Hati dan pikiranmu kian jenuh. Namun, kawan. Ingatlah. Ketika kau merasa sangat lelah, berada di titik ingin menyerah. Hanya ada satu hal yang perlu kau camkan. Ketika kau sudah cukup berjuang dan berharap, kau hanya perlu seluruh raga untuk selalu percaya. Bahwa semua akan menjadi lebih indah. Hanya jika, kau tetap teguh melangkah. Karena kau punya jiwa yang tangguh, yang akan membuatmu bangkit saat terjatuh. Jangan hentikan langkahmu.


M
/motivation/
Motivation come from many ways. Dari membaca buku, bertemu orang orang baru, dari petuah guru, dan lain lain. Karena saya suka membaca, buku adalah tempat saya menemukan banyak inspirasi dan motivasi. Salah satunya soal bahagia. Richard Carlon once wrote in his book 'Don't Sweat The Small Stuff' that we always want something and think if we get that thing,we will be happy. But,if we already get it,we will want something else. Again and again. Dan akan berputar seperti itu terus. Sementara itu,waktu terus berjalan seiring dengan ambisi ambisi kita,lantas,kapan kita akan bahagia? Kata Richard Carlson tidak ada jalan untuk menuju kebahagiaan. Kebahagiaan adalah jalannya. Guru toefl saya, Mr. Zhen, pernah berkata bahwa ego dan ambisi adalah kekuatan untuk mencapai sesuatu,tapi hal tersebut tidak boleh dijadikan suatu tujuan. Karena ada satu hal yang tidak boleh dilupakan,yaitu rasa syukur. The truth is, there's no better time to be happy than right now. If not
now, when? Our life will always be filled with challenges. It's best to admit this and decide to be happy anyway.


N
/nimbostratus/


Nimbostratus kian bergugus. Pasukan bayu menggiringnya menuju hati yang sedang patah patahnya. Gelap, dingin, kemudian menjadi hujan. Maka biarkan saja ia basah. Biarkan hati itu merasakan resah dan gundah. Jika tak begitu, bagaimana ia bisa mengerti definisi indah? Biarkan ia merindukan bumantara yang terang karena tenggelam dalam antariksa petang. Dengan begitu, hati itu akan belajar, mengerti, memahami. Bahwa ia perlu merasa perihnya badai untuk menghargai cakrawala yang damai. Agar ia tahu bahwa seberapapun semuanya terasa menyakitkan, hidup harus terus berjalan. Waktu akan menjadi obat, dirinya akan semakin kuat. Lantas perihal datangnya sirokumulus yang sudah ia rindu, yang dibutuhkan hanya waktu.


Tunggu Akrostik Aksara Bagian III untuk awalan abjad selanjutnya. Terimakasih untuk siapapun yang sudah membaca. Saya akan bahagia bila ada yang meninggalkan catatan di kolom komentar, baik kritik, saran, atau apapun yang ingin kalian tuliskan. Salam Aksara!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Novel Kisah Sang Penandai

A Little Step For A Big Dream

Akses Yang Terlupakan; Realita Jalanan Banjarnegara