Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Tentang Luka

Gambar
              Tentang Luka Terluka adalah hal yang wajar bagi manusia. Saya pun pernah merasakannya. Dan hal yang paling penting dari sebuah luka adalah, ia akan mendewasakan kita. Terluka akan mengajari kita banyak hal. Terluka akan menuntun kita menjadi manusia yang lebih dewasa. Dari terluka, kita akan belajar bagaimana caranya berdamai dengan kenyataan. Bahwa manusia tidak diciptakan untuk membuatmu bahagia, mereka pun terkadang bisa membuatmu terluka. Memang bukankah itu kodrat kita sebagai makhluk yang tidak sempurna? Berdamai dengan kenyataan akan membuat perasaan menjadi tenang. Hidup tidak akan terus berjalan seperti apa yang kita inginkan, terkadang banyak batu sandungan yang menghadang. Terkadang banyak air mata yang tertahan. Termasuk juga luka yang datang. Berdamailah, bahwasannya hidup memang begitu. Dan percayalah, masalah justru akan mendewasakanmu. Berdamai dengan kenyataan berarti kita menerima dengan tulus dan ikhlas keadaan yang terjadi, tidak m

Putih Abu-Abu Tanpa Kamu

Gambar
Putih Abu-Abu Tanpa Kamu Satu tahun berlalu cepat, laksana sapuan ombak. Dan sejujurnya, saya masih enggan beranjak. Semua berakhir tanpa jejak. Waktu membuat kita semakin berjarak. Gerbang sekolah itu pernah jadi saksi dua orang siswa yang datang terlalu pagi, ketika gerbang masih terlalu enggan berpura pura terbuka pada semua siswa dengan besi kokohnya, ia masih tertutup rapat. Saya dan kamu diam di tempat. Saya suka suasana pagi, saya suka berangkat sekolah ketika suasana masih sepi, dinginnya angin menemani, dan merah mentari masih terlalu menepi. Dan saya sudah mengalami jutaan pagi, namun tak satupun dari mereka mampu membuat jantung saya berdegup cepat, seperti pagi itu, saat saya dan kamu, berangkat sekolah dalam satu waktu. Sekolah setelah kepergianmu, kadang saya masih menemukan bayanganmu di sela sela ruangan, penuh kenangan. Bayangan yang selalu saya suka, karena tidak seperti kamu, ia lebih mudah diraih. Karena tidak seperti perempuan perempuan itu, dia

Akses Yang Terlupakan; Realita Jalanan Banjarnegara

Gambar
Untuk yang ke-sekian kalinya saya kembali menemukan sebuah realita yang menyedihkan ketika saya pergi ke suatu tempat wisata di Banjarnegara. Akses jalan yang mengenaskan. Berulang kali kami harus turun,dan motor terpaksa dituntun. Bukan kesalahan jika orang orang mengatakan banyak jalanan di Banjarnegara seperti sungai yang surut airnya. Bisa dibayangkan seperti apa? Bukit Icika,Purwanegara,Banjarnegara Saya salut dibalik fenomena sungai surut itu masih banyak yang gencar memajukan potensi wisata daerahnya. Keindahan alam yang terbayarkan setelah berjam-jam berperang di jalanan. Saya pernah menanyakan mengenai masalah tersebut ketika acara Parlementaria DPRD, kebetulan saya datang mewakili sekolah saya bersama beberapa pengurus OSISMPK lainnya. Saya menanyakan mengenai banyaknya jalan rusak menuju tempat wisata,contoh saja Curug Pletuk di desa Pesangkalan yang aksesnya memprihatikan. Padahal pariwisata merupakan sarana efektif menunjang kesejahteraan daer