Menjadi Luar Biasa

Akhirnya,setelah cukup lama tidak berutak atik dengan blog ini dan lebih banyak galau di tumblr ( http://applepenguin143.tumblr.com ) aku memutuskan untuk kembali mengisinya. Entah dapat ilham apa sehabis dari kamar mandi barusan mendadak naluri untuk menulis datang. Sejenak aku berfikir apa yang akan ku tulis. Baiklah,aku akan menulis satu hal yang telah membuat hidupku lebih manis : Jurnalistik.
Tim Jurnalistik Cakrayuda adalah satu satunya organisasi yang ku ikuti di sekolah,setelah gagal melewati tes wawancara osis. Hmm. Tapi,di tim ini aku menemukan orang orang yang luar biasa. Manusia sastra penuh karya.
Kami berkutat dengan aksara dan kertas kertas penuh warna. Bisa dibilang saat duduk di kelas delapan kita tidak bisa menghasilkan proyek majalah,hanya film saja. Entah apa kendalanya. Naik di kelas sembilan,tanpa ada dana. Kami yang tersisa memutuskan bertindak. Mengadakan re-organisasi agar cakrayuda tidak hanya tinggal nama. Kami datang ke kelas kelas. Umumkan beritanya. Mencari bakat bakat baru yang luar biasa dari angkatan di bawah kita. Selalu ada. Kami percaya. Saat ini anggota kami hanya ber-tiga belas. Salah satu kenangan yang kuingat,adalah saat membuat mading dalam rangka lomba perpustakaan. Bisa dibayangkan,dua mading,dalam waktu dua hari,dan hanya dua belas anggota (karena satu anggota tengah mengikuti lomba). Kami bekerja dari pagi hingga petang. Sibuk menulis. Gunting menggunting. Tempel menempel. Dan hasilnya. Tentu saja,bagiku luar biasa. Ada kepuasan tersendiri telah menyelesaikan tugas itu dengan waktu yang sangat minim. Aku harap,untuk generasi generasi cakrayuda berikutnya,bisa lebih baik kita. Bisa peduli terhadap jurnalistik meski sekarang banyak kendala dengan biaya. Jangan berhenti berkarya. Jangan berhenti untuk jadi luar biasa.
If you're always trying to be normal,you'll never know how amazing you can be.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Novel Kisah Sang Penandai

Gambar
Judul: Kisah Sang Penandai Pengarang : Darwis Tere Liye Penerbit : Republika   A.     Rangkuman Novel Adalah seorang pemuda bernama Jim,ia adalah seorang buta huruf yatim piatu yang berprofesi sebagai pemain biola. Ia sering diundang ke   berbagai pernikahan pernikahan bangsawan karena permainan biolanya yang merdu. Disisi lain Jim adalah seorang yang lemah dan pengecut. Nayla adalah kekasih Jim,dia putri keturunan bangsawan. Tentu saja kisah cinta mereka memiliki hambatan yaitu Nayla dijodohkan oleh kedua orangtuanya. Dan Nayla mengajak Jim untuk melarikan diri dari istana,namun Jim menolaknya,bagi Jim itu akan sia sia saja. Memegang pedang saja tidak pernah,mana mungkin hendak membawa kabur putri bangsawan. Mungkin Jim terlalu pengecut saat itu. Dan Nayla,karena dia sangat mencintai Jim,akhirnya dia menenggak botol racun untuk mengakhiri hidupnya. Tentu saja hal ini membuat Jim amat sangat menyesal. Dan karena kepengecutannya,ia harus kehilangan Nayla dan se
Baca selengkapnya

A Little Step For A Big Dream

Gambar
                                            Berawal dari rasa penasaran saya terhadap program Indonesia Mengajar pimpinan pak Anies Baswedan saya mulai mencari tahu di internet mengenai program tersebut. Ada sedikit rasa kagum dan ketertarikan dalam hati saya. Selang berapa lama waktu kemudian,ketika sedang mencari buku bacaan di Perpusda saya menemukan buku  kisah para pengajar muda di pelosok negeri dalam program Indonesia Mengajar. Dalam hati saya membenarkan perkataan Paulo Coelho ; " And when you want something all the universe conspire in helping you to achieve it"              Sejak itu, bertekad akan mengikuti program tersebut setelah sarjana nanti. Ya,program itu diperuntukkan untuk mereka mereka yang minimalnya sudah sarjana. Hingga kemudian,salah seorang teman saya menghampiri saya dengan tergesa, " You should know this." "What?"            Dia menceritakan pada saya mengenai  program Jelajah Nusa yang diperuntukkan kep
Baca selengkapnya

Akses Yang Terlupakan; Realita Jalanan Banjarnegara

Gambar
Untuk yang ke-sekian kalinya saya kembali menemukan sebuah realita yang menyedihkan ketika saya pergi ke suatu tempat wisata di Banjarnegara. Akses jalan yang mengenaskan. Berulang kali kami harus turun,dan motor terpaksa dituntun. Bukan kesalahan jika orang orang mengatakan banyak jalanan di Banjarnegara seperti sungai yang surut airnya. Bisa dibayangkan seperti apa? Bukit Icika,Purwanegara,Banjarnegara Saya salut dibalik fenomena sungai surut itu masih banyak yang gencar memajukan potensi wisata daerahnya. Keindahan alam yang terbayarkan setelah berjam-jam berperang di jalanan. Saya pernah menanyakan mengenai masalah tersebut ketika acara Parlementaria DPRD, kebetulan saya datang mewakili sekolah saya bersama beberapa pengurus OSISMPK lainnya. Saya menanyakan mengenai banyaknya jalan rusak menuju tempat wisata,contoh saja Curug Pletuk di desa Pesangkalan yang aksesnya memprihatikan. Padahal pariwisata merupakan sarana efektif menunjang kesejahteraan daer
Baca selengkapnya