Aku Kemarin



Kepada

Aku kemarin


            Halo,masa lalu.
Apa kabar?  Sepertinya sangat baik. Karena saat ini,kau tengah ada di siklus dimana semuanya terasa begitu bahagia. Lantas,apa yang sedang kau lakukan sekarang? Biar aku tebak,kau mungkin sedang berbicara dengannya. Tentu saja dia masih menyapamu duluan. Dia tentu masih mengirim pesan-pesan sederhana yang manis. Kalian masih sering bertukar cerita dan pengalaman bukan? Dia masih mendengarkan setiap cerita dan keluhanmu,dan dia juga sering menceritakan hal-hal yang dilakukannya,ah pasti menyenangkan. 

Kepada aku kemarin,aku tahu kau sudah menyimpan dia di dalam hati. Menanamkan harapan-harapan yang sering kalian bicarakan. Memimpikan dan berfantasi banyak hal. Kau memiliki hal hal untuk dilakukan,seseorang untuk dicintai,dan sesuatu untuk diharapkan. Pasti menyenangkan. Maka berbahagialah seperti yang sedang sekarang kau rasakan. Nikmati setiap detik di hidupmu agar esok menjadi sebuah kenangan yang manis.

Kepada aku kemarin,tolong titipkan salamku padanya. Tentu kau tau siapa orangnya. Pada dia yang kau harapkan bisa terus bersamanya,pada dia yang membuatmu tersenyum setiap pagi membuka mata dan malam ketika hendak memejam. Katakan terimakasih-ku pada dia. Sekarang kau tentu mengharapkan agar kau dan dia tetap bisa duduk bersama,menggenggam tangannya,melihat dunia dan melakukan banyak hal berdua. Namun kini aku hanya berharap agar aku bisa melihatnya. Begitulah. Jangan kau pikirkan apa yang terjadi. Sudah kukatakan agar kau tetap bahagia. Tolong katakan aku akan selalu mendoakan kebaikan untuknya. Katakan agar dia banyak beristirahat dan menjaga kesehatan. Katakan bahwa aku,dengan segenap hatiku,akan terus menyayanginya dan berterimakasih atas kenangan yang pernah ada. 

Katakan juga kalau aku sangat merindukannya. Karena kini aku tidak tahu bagaimana mengatakan itu semua padanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Novel Kisah Sang Penandai

A Little Step For A Big Dream

Akses Yang Terlupakan; Realita Jalanan Banjarnegara